Untuk kepentingan sebuah tulisan, menurutnya sebuah foto mampu menjadi partner pada sebuah tulisan agar saling melengkapi satu dengan yang lain dalam satu kesatuan. Foto yang mempunyai deskripsi, teks dan narasilah yang dapat digunakan untuk kepentingan tulisan dalam majalah. Tuturnya, foto tanpa keterangan dapat menyebabkan salah tafsir karena untuk kepentingan penulisan foto merupakan bukti dan gambaran perjalanan.
Dalam acara Sharing & Diskusi Minggu ke-4, Kamis 27 Oktober 2016 ini beliau mengungkapkan bahwa foto sebuah perjalanan tidak dapat berdiri sendiri karena bertindak sebagai rangkaian cerita yang utuh. Imbuhnya, foto disusun berdasarkan kronologi dan tema sebuah topik yang akan diulas.
Informasi lokasi, waktu berperan penting untuk memberikan informasi yang valid pada sebuah foto.
Selain beberapa hal diatas, kualitas teknik foto juga berperan penting seperti komposisi dan teknik fotografi lainnya agar pembaca merasa nyaman menikmati foto dan tulisan. Pemilihan foto yang akan menjadi pendamping sebuah tulisan biasanya ada syarat syarat tertentu dan berbeda-beda setiap majalah, mereka punya style sendiri dalam menampilkannya. Bagaimana foto tersebut sejalan dengan layout yang sudah ditentukan menjadi bahan pertimbangan redaksi dalam memilih sebuah foto.
Diakhir acara, beliau menyampaikan bahwa redaksi akan memilih foto terbaik diantara yang terbaik, menulis adalah melukis dengan kata-kata, melukis adalah menulis dengan warna dan memotret adalah melukis dengan cahaya.